Wall Street Merugi Akibat Pernyataan Ketua The Fed
Wall Street tutup dengan indeks yang lebih rendah pada perdagangan Rabu (24/9/2025), akibat dari pernyataan Jerome Powell, Ketua The Fed, dan penurunan saham sektor teknologi berbasis AI.
Powell menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja AS mengalami perlambatan, sementara inflasi tetap tinggi di atas target 2% dari The Fed.
Laporan dari Phintraco Sekuritas, dipublikasikan Kamis (19/9/2025), menunjukkan bahwa Powell lebih memilih pendekatan hati-hati dan berbasis data dalam mengelola kebijakan suku bunga masa depan.
Ia juga memperingatkan bahwa inflasi bisa kembali meningkat jika suku bunga terlalu cepat dikurangi. Pernyataan ini mengurangi harapan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
Investor kini menantikan data produk domestik bruto yang akan dirilis Kamis (25/9/2025) dan inflasi PCE prices pada Jumat (26/9/2025). Selain itu, perhatian juga tertuju pada ancaman government shutdown di AS pada 1 Oktober 2025 jika Kongres gagal bertindak sebelum 30 September 2025.
Indeks bursa Eropa ditutup beragam, terpengaruh oleh komentar Chairman The Fed dan penguatan saham sektor pertahanan. Ifo Business Climate Jerman untuk September 2025 turun ke level 87,7 dari 88,9 di Agustus 2025, per tanggal 24 September 2025. Penurunan ini adalah yang terendah sejak Mei 2025 dan menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan perusahaan terhadap kondisi ekonomi.
US 10-year Bond Yield naik 3 bps ke 4,149%, di tengah penantian data ekonomi dan potensi government shutdown. Harga emas spot tetap stabil di level US$ 3,762/troy oz, setelah mencetak rekor tertinggi baru di US$ 3,790/troy oz. Harga minyak mentah naik karena penurunan cadangan minyak AS.


