×

Peredaan Ketegangan dan Kesepakatan Dagang Pengaruhi Harga Emas

Peredaan Ketegangan dan Kesepakatan Dagang Pengaruhi Harga Emas

Meredanya ketegangan antara Israel-Iran di Timur Tengah dan kesepakatan dagang AS-Tiongkok telah menghadirkan sentimen positif di pasar keuangan, meski menyebabkan tekanan pada harga emas.

Dalam seminggu terakhir, harga emas global tertekan hampir 3%. Jika gencatan senjata antara Israel dan Iran terus berlangsung, harga emas diperkirakan akan terus tertekan.

Perundingan perdagangan antara AS dan sekutu-sekutunya, terutama dari Uni Eropa, yang berlangsung dalam nuansa positif, menambah optimisme bahwa perang dagang akan segera diakhiri.

Pada perdagangan hari Jumat (27/6/2025), harga emas ditutup melemah di angka US$ 3.274,39 per troy ons. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (30/6/2025), harga emas di pasar spot turun 0,08% menjadi US$3.265,55 per troy ounce.

Penurunan harga emas dunia juga berdampak pada harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang mengalami penurunan Rp4.000 menjadi Rp1.880.000 per gram dari sebelumnya Rp1.884.000 per gram.

Analis mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah menjadi penyebab utama pelemahan harga emas.

Menurut dia, meskipun Israel masih melakukan serangan ke beberapa wilayah Lebanon Selatan dan Gaza, risiko geopolitik yang ada saat ini tidak cukup kuat untuk mengangkat harga emas setinggi sebelumnya “Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dimediasi Presiden AS Donald Trump tampaknya masih bertahan hingga pekan ini, yang menurunkan minat pasar terhadap aset safe haven seperti emas,” kata Ibrahim.

Di luar faktor geopolitik, lanjut Ibrahim, pelaku pasar juga mencermati perkembangan kesepakatan dagang antara AS dengan negara-negara ekonomi kuat lainnya, termasuk Tiongkok dan Uni Eropa.

Namun demikian, kenaikan indeks keyakinan investor terhadap kemungkinan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR), membatasi tekanan terhadap harga emas dunia.

Pada pekan lalu, Senat AS yang dikuasai Partai Republik telah meloloskan rancangan undang-undang untuk memotong pajak dan meningkatkan belanja negara, sebagaimana diusulkan oleh Trump
“Langkah ini meningkatkan peluang para legislator akan dapat meloloskan undang-undang tersebut dalam beberapa hari mendatang,”
tegas Ibrahim.

Ibrahim juga menambahkan bahwa data inflasi AS memberikan sentimen negatif terhadap emas. Inflasi tahunan berdasarkan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) naik menjadi 2,3% pada bulan Mei, dibandingkan dengan 2,2% di bulan April, sesuai ekspektasi pasar.

You May Have Missed