IHSG Diprediksi Melemah Akibat Profit Taking
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (20/8/2025) diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh aksi profit taking. Perdagangan Selasa (19/8/2025) berakhir dengan IHSG melemah pada level 7.862,95, atau turun 0,45%.
Phintraco Sekuritas melihat IHSG berpotensi bergerak di antara batas resistance 7.930, pivot 7.900, dan support 7.800. Saham-saham yang disarankan untuk diperhatikan termasuk CPIN, LSIP, TAPG, MDKA, BRMS, dan PTRO.
“Secara teknikal, indikator Stochastic RSI mengalami Death Cross dalam area overbought. MACD mulai menunjukkan penurunan histrogram positif. Volume jual juga masih mendominasi,” demikian hasil analisa Phintraco Sekuritas yang dirilis Rabu (20/8/2025).
IHSG diprediksi masih memiliki peluang melanjutkan koreksi untuk menguji level support 7.800 dan berpotensi menutup gap down.
Di sisi lain, investor sedang menantikan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan berlangsung pada Rabu (20/8/2025). Konsensus pasar mengharapkan BI Rate tetap di level 5,25% setelah pemotongan 25 basis poin pada RDG bulan Juli.
“BI diperkirakan masih berpeluang menurunkan suku bunga lagi pada tahun ini, jika laju inflasi masih terkendali dalam kisaran target BI yaitu 1,5%-3,5%. Inflasi Mei-Juli berturut-turut mengalami kenaikan hingga mencapai 2,37% YoY di Juli 2025, yang merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2024, meskipun masih dalam kisaran target BI,” jelasnya.
Pada pasar global, investor mencermati keputusan moneter bank sentral Tiongkok yang diperkirakan akan mempertahankan Loan Prime Rate 1 tahun di level 3% dan 5 tahun di 3,5%. Kebijakan ini disinyalir sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok di tengah berbagai tantangan ekonomi global. Dari Inggris, data inflasi bulan Juli 2025 diperkirakan akan naik menjadi 3,7% YoY dari 3,6% YoY pada Juni 2025, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2024. (N-7)


